Русские видео

Сейчас в тренде

Иностранные видео


Скачать с ютуб Arsjad Rasjid: Pemimpin yang Memberikan Harapan (Episode Satu) в хорошем качестве

Arsjad Rasjid: Pemimpin yang Memberikan Harapan (Episode Satu) 3 года назад


Если кнопки скачивания не загрузились НАЖМИТЕ ЗДЕСЬ или обновите страницу
Если возникают проблемы со скачиванием, пожалуйста напишите в поддержку по адресу внизу страницы.
Спасибо за использование сервиса savevideohd.ru



Arsjad Rasjid: Pemimpin yang Memberikan Harapan (Episode Satu)

Dua dasawarsa lalu, Indika Energy ialah pemain baru di ranah bisnis energi Tanah Air. Kini, ia menjelma salah satu perusahaan bonafide dengan aset hingga miliaran dolar. Besarnya nama Indika Energy tidak terlepas dari Arsjad Rasjid, salah satu pendiri perusahaan yang kini juga menjabat sebagai orang nomor satu di sana. Pria kelahiran 16 Maret 1970 itu mengawali kariernya dengan Indika ketika ia berkolaborasi bersama sahabatnya, Agus Lasmono Sudwikatmono. Pada 1996, keduanya mendirikan perusahaan industri media dan informatika. Indika menjadi benderanya. Tahun 2000, Arsjad turut membidani lahirnya Indika Energy. Awalnya, perusahaan itu mengincar proyek pembangunan pembangkit listrik. Namun, pascakrisis moneter 1998, sukar mendapatkan investor asing yang menaruh kepercayaan kepada Indonesia. Arsjad pun ‘berkeliling’ dan akhirnya mendapat tawaran dari salah satu perusahaan asal Tiongkok yang ternyata punya kebutuhan batu bara. Arsjad pun kembali bergerilya. Kali ini, untuk menggaet perusahaan-perusahaan batu bara di Indonesia. Pada 2004, dengan tangan dinginnya Indika berhasil mengakuisisi PT Kideco Jaya Agung, dengan nilai US$ 150 juta. Dengan strategi akuisisi, aset Indika Energy meningkat pesat dalam beberapa tahun. Pada 2010, aset perusahaan tercatat sebesar US$2,5 miliar. Jumlah karyawan meningkat menjadi sekitar 10 ribu orang dari hanya kurang lebih 40 orang pada 2005. Sebagai seorang pemimpin perusahaan dengan personel berjumlah masif, Arsjad loyal dengan prinsip bahwa karyawan merupakan aset, bukanlah beban (liability). "Prinsip saya human capital, not human resources. Kita harus selalu memberi apa yang menjadi hak teman-teman. Bahkan, saya memberi lebih," ujarnya. "Pemimpin juga harus bisa memberikan asa terhadap subordinasinya, maupun asa terhadap dirinya sendiri," imbuhnya. Asa yang menjadi prinsipnya tersebut pun juga menjadi akronim dari kunci pegangannya sebagai pemimpin. Apakah itu? Sahabat Media Indonesia, saksikan selengkapnya di Diskusi dan Refleksi (Diksi) bersama Hariyanto Boejl edisi Arsjad Rasjid episode pertama. (bry) #mediaindonesia #diksi #hariyantoboejl #arsjadrasjid

Comments